Tentang aikido yang islami

Aikido yang Islami

Sebagai pedoman bagi aikidoka muslim di Dojo Iskandar Muda Komplek Kanwil Kemenag Banda Aceh


Latar Belakang

1. Agama Islam adalah agama yang sempurna secara fitrah;
2. Ajaran Islam merupakan tolok ukur bagi ajaran agama dan budaya yang ada sebelumnya;
3. Ajaran dan budaya yang berkembang di luar lingkungan Islam cenderung bersifat mistis, animis, dan mengandung unsur-unsur kesyirikan terhadap Allah SWT;
4. Aikido dikembangkan oleh Morihei Ueshiba yang berpaham shinto dengan banyak dewa dan memuja roh-roh leluhurnya;
5. Hadis nabi bahwa Ilmu Allah (hikmah) adalah milik orang beriman, maka ambillah meski dari mulut seekor anjing (dalam hal ini tentu melalui penyaringan dan pemilahan mana yang benar dan mana yang salah);
6. Umat Islam yang berlatih aikido.

Maksud dan Tujuan

1. Menjelaskan unsur-unsur praktik aikido yang tidak sesuai dengan ajaran Islam;
2. Menjelaskan filosofi aikido yang tidak sesuai dengan ajaran Islam;
3. Membuat pedoman bagi peserta latihan Aikido yang beragama Islam.

Metode dan Sumber Rujukan

1. Bersikap hati-hati terhadap sesuatu yang tidak diketahui seluk beluknya;
2. Memelihara keimana dalam fitrah agama Islam;
3. Merujuk kepada ajaran Al-Quran;
4. Merujuk kepada tuntunan hadis-hadis Nabi Muhammad Saw;
5. Memperhatikan pendapat dan pandangan Ulama-ulama Islam;
6. Mengikuti jejak yang baik dari para pendahulu muslim di bidang beladiri;
7. Selalu bersikap terbuka terhadap kritik dan memperbaharui ilmu dan pemahaman.

Pembahasan

Pasal 1
Tentang Upacara Latihan

1. Memulai latihan dengan salam Islam, dan berdoa kepada Allah SWT semoga latihan ini bermanfaat bagi kesehatan, dan ilmu yang diperoleh dapat diamalkan untuk kebaikan pribadi, keluarga, masyarakat dan Agama Islam, berdoa semoga latihan dapat berjalan dengan lancar, tidak terjadi kecelakaan, dan dijauhkan Allah dari segala fitnah dan gangguan, berdoa semoga dimudahkan dalam berlatih dan memperoleh pengetahuan.
2. Sikap duduk tetap dipertahankan.
3. Berdoa tidak perlu menutup mata, karena bukan meditasi.
4. Istilah-istilah dalam diganti menjadi “Assalamualaikum-Wa’alaikumussalam,” “Siap,” “Lanjutkan,” “Silahkan,” “Terimakasih.”
5. Menutup latihan dengan salam dan berdoa.

Pasal 2
Tentang Penyelenggaraan Latihan

1. Latihan dimulai dengan salam.
2. Dalam latihan bersama, tempat duduk laki-laki dan perempuan dipisahkan.
3. Bila dimungkinkan, peserta latihan laki-laki terpisah dengan peserta latihan perempuan, baik tempat maupun jadwal latihannya, termasuk pelatih juga disesuaikan.
4. Pakaian latihan harus menutupi aurat.
5. Latihan teknik harus didahului dengan pemanasan untuk mencegah cidera.
6. Latihan diakhiri dengan pendinginan atau relaksasi sebelum ditutup.
7. Saling hormat-menghormati selama latihan.
8. Mempertimbangkan kondisi kesehatan peserta latihan.
9. Terbuka untuk pertanyaan, kritik dan saran perbaikan.

Pasal 3
Tentang teknik-teknik Aikido

1. Penamaan dan penyebutan teknik merujuk kurikulum Aikido, tidak dilakukan penerjemahan kecuali untuk memudahkan pemahaman.
2. Teknik diajarkan sesuai dengan kurikulum dari organisasi induk.
3. Selalu memohon petunjuk Allah dalam mengeksekusi teknik aikido (Nage).
4. Selalu berlindung kepada Allah dalam menerima teknik aikido (Uke).

Pasal 4
Tentang filosofi Aikido dan Ajaran Islam

1. Konsep Ki di aikido tidak bisa dipahami dalam konteks Islam, kita meyakini pertolongan Allah dalam setiap tindakan dan perbuatan kita, termasuk dalam mengeksekusi teknik aikido.
2. Harmoni dengan alam dalam konteks Islam berarti bertindak selaku khalifah Allah dalam mengayomi makhluk lainnya sesuai dengan tuntutan dan ajaran Islam.
3. Aikido adalah salah satu beladiri, bukan satu-satunya beladiri yang boleh dipelajari umat Islam, yang tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan, baik teknik maupun filosofinya.
4. Tidak memaksakan tenaga berarti tidak memaksakan kehendak untuk menjatuhkan dan mencederai lawan atau partner latihan, akan tetapi melakukan teknik aikido secara hati-hati dan mempertimbangkan kemungkinan kelemahan lawan.
5. Center point adalah titik keseimbangan tubuh dalam berbagai kondisi, tidak mesti merujuk pada salah satu anggota atau bagian tubuh.
6. Selalu bertwakal kepada Allah dalam setiap keadaan, bukan menyerahkan diri pada kehendak alam.
7. Dalam latihan memang tidak ada musuh atau lawan, yang ada adalah kawan atau saudara yang menjadi partner latihan, karenanya harus bersikap saling menghormati, saling membantu, dan tidak egois.
8. Di dunia nyata, sesuai petunjuk Allah, orang-orang beriman memiliki musuh yang nyata, baik dari golongan jin maupun manusia, jadi bertindak membeladiri, memebela keluarga, membela iman dan kebenaran adalah bagian dari agama.
9. Berprasangka baik adalah ajaran agama, dan mengharapkan kebaikan dan pertoubatan musuh adalah sebuah kebaikan, karena eksekusi teknik aikido tidak boleh mencederai apa lagi membunuh lawan, hanya untuk menguasai dan mengendalikan lawan sehingga bisa diklarifikasi dan diarahkan kepada kebaikan.
10. Dalam kondisi kritis, bertwakal kepada Allah adalah solusi, dan kita berharap bahwa tindakan kita membawa kebaikan dan sesuai dengan kehendak Allah, bukan karena nafsu.
11. Hal-hal lainnya terbuka untuk didiskusikan.

Pasal 5
Tentang Mengikuti Ujian dan Latihan Bersama dengan Non Muslim

1. Lakukanlah konsultasi dengan penguji, pelatih, atau panitia tentang keberatan-keberatan kita.
2. Intinya adalah memelihara keyakinan, lakukanlah penyesuaian seperlunya saja.

Penutup

1. Pelajari kembali agama dengan sungguh-sungguh, banyak bertanya dan mengkaji berbagai sumber tentang aikido dan Islam;
2. Amalkan ilmu yang sudah diketahui;
3. Keputusan bersifat pribadi-pribadi, tidak ada paksaan, karena kita masing-masing akan mempertanggungjawabkannya nanti dihadapan Allah SWT.

Disusun Oleh Khairuddin Aba, Dan 2 Aikido

Aikido adalah salah satu bentuk beladiri traditional Jepang yang menyelarasakan baik tubuh dan pikiran (the way of harmony). Aikido disusun dari koryu (old-style seni perang) menjadi seni beladiri yang menyebar dengan mendidik budi pekerti yang baik.

Kata ” aikido” berasal dari tiga huruf kanji:

• 合 – ai – bergabung, menyelaraskan

• 気 – ki – roh, hidup energi

• 道 – dō – jalan, cara

Ada beberapa peralatan atau perlengkapan latihan yang sering kita lihat dalam beladiri Aikido yaitu: 

1. Bokken / Pedang Kayu / Katana Kayu

Ken berarti pedang. Banyak pusat pelatihan yang mengajarkan teknik bersenjata yang diturunkan oleh Morihiro Saito, yaitu aiki-jo dan aiki-ken. Juga ada kata tunggal dengan jo, dan latihan berpasangan dengan jo dan bokken. Pada aliran aikido tertentu, latihan berpasangan dengan bokken dalam kata yang diturunkan dari aliran tua merupakan hal umum. Beberapa ahli aliran ini mengembangkan sendiri sistem beladiri senjata, seperti aikido dua pedang dari Mitsugi Saotome.

2. Jo / Tongkat Kayu

Jo atau tongkat biasanya digunakan untuk berlatih berpasangan dalam pertarungan bersenjata ataupun latihan tangan kosong melawan tongkat (jo dori).

3. Tanto / Pisau Kayu

Tanto atau pisau seringkali digunakan dalam Aikido untuk berlatih menghadapi serangan atau lawan yang menggunakan pisau. Istilah "Tori" atau "Dori" biasa digunakan dalam Aikido, yang berarti tangan kosong melawan senjata. Teknik mengambil dan mempertahankan senjata juga diajarkan di sini, agar dapat pemahaman aspek aikido yang menyeluruh dengan atau tanpa senjata.

Walaupun ada beberapa peralatan atau senjata dalam latihan Aikido, namun secara umum Aikido dikenal sebagai teknik tangan kosong (taijutsu). Namun demikian tidak bisa dipungkiri bahwa Aikido didasari oleh gerakan kenjutsu atau ilmu pedang. Dahulu orang berlatih ken (pedang), jo (tongkat), atau senjata lain untuk membunuh atau atau melukai lawan mereka. Dalam Aikido, ken atau jo digunakan hanya untuk membentuk semangat dari suatu gerakan, teknik yang sempurna, dan harmonisasi.

Bila seorang Aikidoka memegang ken, jo, atau senjata lain, itu tidak berarti ia boleh menggunakannya untuk melukai atau membunuh seseorang. Seorang Aikidoka harus tetap dapat melakukan taijutsu sehingga lawannya tidak terluka. Aikido menekankan pada prinsip kelembutan dan bagaimana untuk mengasihi serta membimbing lawan. Prinsip ini diterapkan pada gerakan-gerakannya yang tidak menangkis serangan lawan atau melawan kekuatan dengan kekuatan tetapi “mengarahkan” serangan lawan untuk kemudian menaklukkan lawan tanpa ada niat untuk mencederai lawan.

Hal yang menarik dari Aikido adalah bahwa beladiri ini didasari oleh semangat cinta dan melindungi semua ciptaan Tuhan, termasuk lawan kita. O sensei (founder Aikido) mengatakan, "Aikido bukan teknik berkelahi atau menyerang musuh kita. Ini adalah jalan untuk untuk memperbaiki dunia dan membuat manusia menjadi satu keluarga".[]

MANFAAT dan KEUTAMAAN BERLATIH AIKIDO

Setiap beladiri mempunyai keunggulan dan keistimewaannya masing-masing. Juga setiap orang tidak akan selalu cocok dengan sebuah aliran beladiri tertentu. Lalu apakah Aikido cocok untuk pribadi anda? Anda sendiri yang bisa menjawabnya.

MEREDAM EMOSI
Emosi anda sesungguhnya sangat berbahaya bagi anda. Emosi tinggi adalah akar dari berbagai penyakit, emosi merenggut kebahagiaan anda, emosi membuat hidup anda tanpa kedamaian. Dengan Aikido, anda akan lebih bahagia dan lebih bersyukur atas kehidupan.

MENJAGA VITALITAS
Beberapa olahraga hanya dilakukan para pemuda, tapi para ahli Aikido kebanyakan malah mereka yang berusia senja. Mereka ini telah puluhan tahun mempraktekkan Aikido, dan semakin bertambah umur mereka, semakin terasah pula teknik mereka. Para kakek itu masih terlihat lincah dalam umur mereka yang mendekati 70 tahun.

SEBAGAI ALTERNATIF OLAHRAGA RINGAN
Beberapa orang usia paruh baya biasanya memerlukan olahraga yang tidak terlalu membutuhkan usaha dan tenaga berlebih. Tujuannya hanya untuk keluar keringat, sekedar gerak badan agar tidak kaku, sekaligus refreshing dari kesibukan pekerjaan. Aikido sangat cocok untuk tujuan itu.

STRATEGI PERTAHANAN DIRI
Aikido didesain agar bisa digunakan juga oleh wanita. Maksudnya disini adalah Aikido bukanlah teknik bertarung brutal yang mengandalkan kekuatan otot, namun murni sebuah strategi untuk meredam serangan agar tidak berdampak buruk bagi yang diserang maupun penyerangnya. Teknik-teknik Aikido bisa dipraktekkan untuk menghadapi orang yang jauh lebih besar dan kuat.

BELAJAR JATUH
Dalam Aikido diajarkan cara jatuh yang benar untuk menghindari cedera yang lebih parah. Dengan menguasai cara jatuh yang benar, beberapa orang bisa lebih selamat ketika terjadi musibah di luar dojo. Seperti kecelakaan lalu lintas, jatuh dari kendaraan, terpeleset dan lain lain.

MELATIH KERENDAHAN HATI
Pelatihan Aikido secara tidak langsung akan membuat seseorang menjadi lebih rendah hati, lebih legawa, lebih bijaksana, dan lebih toleran terhadap orang lain. Ini berbeda dengan beberapa beladiri yang secara tidak langsung membuat praktisinya menjadi lebih sombong, arogan, dan cenderung ingin menyelesaikan setiap masalah dengan kekerasan.

TIDAK MERUSAK TUBUH
Beberapa beladiri memfokuskan pada penguatan dan pengerasan tubuh fisik. Cara ini memang memberikan solusi instan untuk menjadi lebih kuat dan sangar. Jadi bila ini adalah tujuan anda, maka Aikido bukan jalan anda. Pengerasan tubuh sebenarnya mengandung bahaya pada saraf-saraf kita bila dilakukan secara serampangan, biasanya baru akan dirasakan saat memasuki usia senja. Apalagi, sekeras apapun tubuh dilatih, tetap tidak bisa melawan waktu. Aikido sekali lagi tidak terfokus pada pelatihan fisik, namun berfokus pada pelatikan ki sehingga tidak akan merusak tubuh praktisinya di kemudian hari.

Tidak DIPERTANDINGKAN
Banyak beladiri yang melakukan duel antar murid yang katanya untuk memberi mereka pengalaman tentang situasi sesungguhnya, padahal pertandingan seperti itu punya lebih banyak dampak buruk daripada manfaatnya. Ini karena pertandingan selalu ada peraturannya yang akan mengekang kemampuan sesungguhnya dari seorang praktisi(dan jelas itu bukan situasi di kehidupan nyata). Apalagi bila terjadi kecelakaan yang bisa membuat praktisi terluka parah. Menang ataupun kalah, pertandingan seperti itu tidak punya dampak sama sekali pada perkembangan teknik seseorang. Yang ada malah yang menang jadi makin sombong, yang kalah jadi rendah diri. Karena itu Aikido punya kebijakan untuk tidak mengadakan pertandingan.

APLIKATIF dalam LATIHAN
Bahkan pada latihan pertama, seorang aikidoka (praktisi aikido) sudah dihadapkan dengan seorang partner. Teknik tidak dilakukan sendirian namun langsung praktek. Karena setiap orang berbeda-beda, aikidoka akan mendapat pengalaman yang berbeda-beda pula dalam melakukan sebuah teknik. Otomatis perasaan/feeling serta kreatifitasnya juga terlatih. Sebuah teknik meski namanya sama bisa dilakukan dengan beberapa detail yang berbeda menurut lawan yang dihadapi (baik dari segi tenaga, kecepatan, kelemahan dan keunggulan). Inilah kenapa aikido sangat aplikatif, karena dihadapkan pada realita sesungguhnya. Aikido adalah latihan yang sekaligus praktek nyata...

Konsep KI
Aikido sendiri bisa diartikan "jalan untuk harmonis dengan KI". Untuk mudahnya (meski bukan definisi lengkapnya): Sekuat dan secepat apapun lawan, ketika bergerak maka dia hanya akan menuju ke satu titik. Nah, Aikido melatih kita untuk berada di luar jalur gerakannya ketika sebuah serangan terjadi, dan dalam waktu yang bersamaan kita manfaatkan tenaga geraknya untuk keuntungan kita (biasanya dengan mengarahkan tenaganya diagonal ke bawah yang membuat lawan terbanting dengan tenaganya sendiri). Itulah kenapa di aikidoka tak ada latihan fisik yang berat. Juga tidak perlu dipertandingkan (selain kenyataan bahwa teknik aikido bisa berakibat fatal) karena setiap hari sudah berlatih praktek harmonis dengan KI. Itulah tujuan Aikido.

MUDAH dan MENYENANGKAN
Pelatihan Aikido dilakukan dengan kekeluargaan, saling membantu untuk mencapai tujuan. Teknik-tekniknya disesuaikan tergantung praktisinya, jadi tidak ada batasan usia, kita akan melangkah bersama.

COCOK BAGI BERAT BADAN RINGAN
Bagaimanapun tubuh dilatih, tetap saja berat badan kita membatasi kekuatan yang bisa kita keluarkan, karena itu dalam berbagai kompetisi beladiri dan tinju selalu dibedakan berat kelasnya. Tapi dalam kehidupan sesungguhnya, kita bisa saja harus menghadapi orang yang jauh lebih berat, lebih besar dan lebih kuat. Disini Aikido memberi kita latihan untuk tidak selalu bergantung pada kekuatan fisik semata.

MENGHINDARI MASALAH TANPA MASALAH LAIN
Dimana-mana sekarang ini, sering terjadi tindak intimidasi dari berbagai oknum, bagaimana kita menyikapinya adalah kunci menyelesaikan masalah itu tanpa harus terlibat masalah yang lebih besar. Banyak dari kita yang sebenarnya tidak ingin memukul, menyerang ataupun mencederai seseorang, tapi terpaksa kita lakukan karena kita tak punya pilihan lain. Aikido mengajarkan teknik kuncian untuk menetralkan lawan tanpa memberi cedera yang berarti. Siapapun bisa berbuat brutal, tapi manusia bijaksana menyelesaikan masalah dengan elegan.